Ilmu Dasar Tipografi dalam Desain Grafis: Pembagian Jenis dan Fungsinya
Jadi begini, Tipografi itu ilmu sekaligus seni dalam memilih dan menata serta merancang huruf, kata, paragraf, dan kumpulan paragraf maupun gabungannya, untuk membuat suatu feeling serta dapat membantu pembaca benar-benar nyaman saat membaca.
Dalam dunia desain grafis, tipografi ini merupakan salah satu basicnya. Karena memang dalam pemahaman tipografi ini hampir selalu dipakai dalam dunia desain grafis. Coba saja, di ruangan ini maupun di luar, kalau Anda melirik ke kanan, kiri bawah, atas, depan samping, serong, itu dimana-mana ada tipografi tuh. Perhatiin deh. Iya kan? Meski begitu, coba Anda rasakan. Ada juga tipografi yang membuat mata dan hati risih. Ada juga tipografi yang membuat mata dan hati nyaman.
Kenapa bisa ada kesan-kesan yang begitu? Alasannya banyak. Namun salah satunya adalah anatomi suatu huruf itu. Sebenarnya satu huruf itu tersusun dari bagian-bagian yang menyusunnya. Dan setiap bagian serta kombinasi bagian itulah yang bakalan membuat komunikasi dan feeling yang berbeda-beda. Makanya ini penting. Penting. Biar pesan kita bisa sampai dengan efektif dan efisien. Nah, di artikel ini, kita akan membahas tentang jenis-jenis tipografi dan bagian-bagian penyusun tipografi, prinsip-prinsip tipografi, dan dasar-dasar tipografi lainnya.
Jenis-Jenis Tipografi
Kita sering memilih maupun melihat-lihat font-font gitu ya kan. Ntah di Microsoft Word, ntah diPhotoshop, dan lain-lain. Kita perhatiin kadang ada yang mirip, kadang ada yang beda. Pokoknya ada banyaklah jenisnya ya 'kan. Nah, memang sebetulnya font itu memiliki keluarganya masing-masing. Setiap keluarga pasti jenisnya berbeda-beda. Anatominya berbeda-beda. Kok gitu? Makanya ini mau kita bahas sekarang. Berikut ini jenis-jenis tipografi yang rajin digunakan orang.
Serif
Keluarga font serif ini terkenal banget nih. Ntah kenapa, orang yang tidak mengerti tipografi sekali pun demen memakai jenis serif ini. Malahan jenis font ini udah ada semenjak sekitar abad 11 atau 12 gitu. Katanya inspirasi buat bentuk yang beginian didapat dari arsitektur di Yunani Kuno waktu itu. Pokoknya keluarga font tua dah. Makanya orang tua kayak dosen kita itu suka sekali maksain mahasiswanya buat memakai serif ini. Hehehe!
Nah, ciri-ciri jenis serif ini dia mempunyai jengger di ujungnya. Biasa dibilang ini jenis font yang punya alas kaki dan gagang di bagian kiri-kanannya (lihat gambar font di atas). Dibuat begitu biar membantu pembaca untuk mengikuti alur garis huruf tersebut.
Kebetulan jenis serif ini biasa dipakai di hard copy alias hasil cetak. Di media offline gitu. Kayak di buku, majalah, dan lain-lain. Soalnya jenis serif kalau di media online yang resolusinya sekitar 70 dpi, nanti detail anatominya kurang komplet dia. Cocoknya di media yang bakal dicetak, 300 dpi gitu, supaya nanti jadi mudah dibaca. Contoh jenis font serif ini adalah Bodoni, Book Antiqua, Garamond, Georgia, Palatino, Times New Roman, dan lain-lain.
Efek feeling yang bisa ditimbulkan jenis font ini adalah anggun, elegansi, feminin, ketegasan, klasik, dan lemah gemulai.
Sans-Serif
Keluarga font sans-serif ini mirip dengan keluarga font serif. Tebalnya mirip. Bahkan persis iya kan? Yang membedakan sans-serif dengan serif adalah jenis font ini nggak punya jengger. Memang sebetulnya kata 'sans' itu artinya 'tanpa' dalam bahasa Perancis. Jadi sans-serif itu artinya tanpa-serif. Tanpa-sirip gitu. Hehehe! Yang ini bikin-bikinan saya saja.
Lanjut. Kalau jenis serif tadi biasa cocok dipakai di media offline, maka sans-serif inilah yang biasa cocok dipakai di media online. Tampilannya cukup nyaman dibaca. Lagi, dari kejauhan maupun kedekatan pun dapat dilihat dengan jelas. Boleh Anda perhatikan font-font di facebook, twitter, Gmail, bahkan di blog pribadi saya DaniSiregar.com pun menggunakan jenis font sans-serif. Terus, bagi Anda yang rajin melihat video presentasinya Almarhum Steve Jobs, itu beliau juga demen memakai sans-serif loh. Konsisten pun. Dan salah satu font favoritnya adalah Helvetica. Semua orang suka dengan sans-serif, bagaimana dengan Anda?
Contoh-contoh font berjenis sans-serif ini adalah Arial, Century Gothic, Futura, Helvetica, Lucida Grande, Trebutched MS, Verdana, dan lain-lain. Kemudian efek feeling yang dapat ditimbulkannya adalah efisiensi, kontemporer, dan modis.
Script
Jenis font script ini bentuknya seperti tulisan sambung gitu. Sering juga disebut font tulisan tangan atau handwriting font. Memang sih mirip seperti tulisan tangan kita. Biasa tulisan begini suka dipakai untuk buat kartu undangan pernikahan gitu iya kan? Hehehe! Yah, karena memang efek feeling yang dapat ditimbulkan jenis font ini adalah keakraban, keindahan, keanggunan, dan personalis. Contoh fontnya adalah Freestyle Script, French Script, John Handy, dan lain-lain.
Slab-Serif
Slab-serif atau biasa juga dikenal dengan nama egyptian. Sedikit hal tentang jenis slab-serif ini, jenis font slab-serif ini merupakan bagian dari jenis font serif. Hanya saja jenggernya berupa garis lurus yang tegas. Contoh font yang jenisnya slab-serif adalah rockwell, typo-slab-serif, dan lain-lain.
Character Proportion
Ciri dari jenis font character proportion adalah font-fontnya memiliki lebar yang sama. Huruf apapun itu, tanpa terkecuali, intinya lebarnya sama. Biasanya jenis font ini digunakan di suatu proyek yang supaya tulisan-tulisan di proyek itu jumlah karakternya mudah dihitung spasinya. Misalnya saat menyajikan kode-kode HTML, CSS, JavaScript, di Visual Basic, dan lain-lain. Contoh font berjenischaracter proportion adalah Courir New.
Cursive
Jenis font cursive ini sebetulnya punya banyak sebutan lain. Bisa disebut decorative font, bisa juga disebut miscellaneus font, dan bisa juga disebut fantasy font. Sebenarnya jenis cursive ini merupakan hasil pengembangan dari jenis-jenis font lainnya. Unggulnya font ini karena telah diperciki nilai-nilai estetika. Jadi kesannya dekoratif gitu. Contoh fontnya ada banyak iya, seperti Comic Sans MS, Joker, Magneto, Xirod, dan lain-lain.
Bagian-Bagian Penyusun Tipografi
Baiklah. Tadi kita telah membahas jenis-jenis font. Sekarang mari kita bahas soal bagian-bagian penyusun tipografi. Sejenak silahkan Anda perhatikan gambar di atas. Sudah? Sekarang, mari kita lanjutkan.
Garis Bantu Pada Tipografi
- Capline. Merupakan garis imajiner yang lurus pada bagian teratas huruf kapital.
- Ascender. Merupakan bagian huruf kecil yang berada diantara capline dengan meanline.
- Meanline. Merupakan garis imajiner yang lurus pada bagian teratas huruf kecil.
- Baseline. Merupakan garis imajiner yang lurus pada bagian terbawah huruf.
- Descender. Merupakan bagian huruf kecil yang berada di bawah baseline.
- X-Height. Merupakan jarak antara baseline dengan capline.
Kelompok Huruf dari Sudut Negatif
- Ruang negatif sudut lengkung. Adapun ruang negatif ini muncul di huruf B, C, D, G, O, P, Q, R, dan S.
- Ruang negatif sudut segitiga. Adapun ruang negatif ini muncul di huruf A, K, M, N, V, W, X, Y, dan Z.
- Ruang negatif sudut persegi. Adapun ruang negatif ini muncul di huruf E, F, H, I, L, dan T.
Kelompok Huruf dari Sudut Geometri
- Kelompok garis tegak datar. Contoh : E, F, H, I, L, T
- Kelompok garis tegak miring. Contoh : K, A, M, N, V, W, X, Y, Z
- Kelompok garis tegak lengkung. Contoh : B, D, G, J, P, R, U
- Kelompok garis lengkung. Contoh : C, O, Q, S
Baiklah, itu saja. Dari sedikit ilmu dasar tipografi ini saja seharusnya sekarang Anda sudah bisa menentukan font mana yang cocok dipakai pada buku anak, buku novel, EBook, desain proyek bertema vintage, dan sebagainya. Untuk memperkuat dampaknya, insya Allah berikutnya kita akan bahas juga ilmu soal warna, bentuk, kontras, sinergi, tekstur, dan lain-lain.
sumber : http://www.danisiregar.com
0 comments :
Posting Komentar