Teknik meng-cropping gambar atau memisahkan satu atau lebih gambar dari suatu gambar atau foto adalah salah satu keahlian dasar yang harus dipelajari dan dimiliki oleh seseorang yang bergerak dalam bidang desain grafis.
Teknik ini memiliki beberapa cara atau teknik, ada yang cepat atau otomatis dan ada juga yang lambat atau manual. Cara/teknik ini juga menghasilkan kualitas yang berbeda pula tergantung pada gambar atau foto yang akan di-crop.
Teknik cropping yang cepat atau teknik yang hanya membutuhkan beberapa klik tidak bisa digunakan untuk semua jenis gambar atau foto, terutama pada gambar atau foto yang memiliki latar belakang rumit atau banyak warna.
Sebelum anda memulai meng-cropping, anda harus memeriksa apakah latar belakang gambar atau foto tersebut rumit atau tidak, banyak warna atau tidak. Kalau latar belakangnya sederhana dan tidak banyak warna, sebaiknya anda memilih cara yang cepat.
Dan kalau rumit dan banyak warna, sebaiknya anda memilih cara manual. Atau bisa juga anda melakukannya dengan cara yang cepat terlebih dahulu, dan kalau memang hasilnya kurang memuaskan, anda bisa memperbaikinya dengan cara yang manual atau semi-manual.
Dalam tutorial ini saya akan menggunakan teknik cropping dengan menggunakan layer mask. Dengan menggunakan layer mask, anda bisa meng-cropping gambar tanpa merubah gambar aslinya dan adalah salah satu cara yang non-destruktif. Jika anda melakukan kesalahan dalam meng-cropping, anda bisa memperbaikinya dengan lebih cepat tanpa kehilangan gambar aslinya.
A. Membuat Layer Mask
Sebelum anda meng-cropping gambar dan membuat layer mask ada satu hal yang harus anda perhatikan, yaitu kapan anda harus membuat layer mask. Apakah sebelum membuat seleksi atau sesudahnya? Ada kelebihan dan kekurangan dalam pemilihan untuk memilih kapan anda sebaiknya membuat layer mask. Sesuaikan dengan kebutuhan.
Perlu diingat bahwa suatu seleksi bisa disimpan untuk kemudian digunakan kembali. Caranya dengan memilih menu pulldown “select,” kemudian pilih “save selection.”
Akan muncul jendela baru, terbagi menjadi dua bagian, destination dan operation.
Pada bagian “Destination,” terbagi atas document, channel, dan name. “Document adalah file yang mana seleksi tersebut akan disimpan. Apakah di dalam file yg sedang dikerjakan, atau di file yang baru. Pilihan “Channel” adalah channel atau layer yang mana seleksi tersebut akan diterapkan. Jika anda memilih salah satu layer, maka layer tersebut akan ter-masking. Sedangkan “Name” adalah nama seleksi tersebut.
Pilihan-pilihan yang ada di bagian “Operation” tergantung pada pilihan “Chanel” yang sudah anda pilih. Jika anda memilih “New” atau pada satu layer yang belum di-masking pada pilihan channel, maka pilihannya hanya “new channel.” Jika memilih channel yang sudah ada, maka pilihannya adalah “Replace Channel,” “Add to Channel,” “Subtract from Channel,” dan “Intersect with Channel.”
Pilih “Replace Channel” jika anda ingin mengganti channel yang sudah ada. Pilih “Add to Channel” jika anda ingin menambah seleksi channel yang sudah ada. Pilih “Subtract from Channel” jika anda ingin mengurangi seleksi channel yang sudah. Dan pilih “Intersect with Channel” jika anda membuat seleksi yang dihasilkan dari irisan seleksi yang sudah ada dengan seleksi yang baru.
Perlu diingat bahwa penyimpanan seleksi berada di dalam file photoshop yg anda edit. Jadi kalau anda tidak menyimpan (save) file photoshop-nya, maka seleksi tidak akan tersimpan.
Berikut ini akan saya jelaskan langkah-langkah untuk membuat layer mask:
1. Buka gambar yang diinginkan.
2. Klik masks, kemudian klik add pixel mask.
Langkah di atas hanya bisa dilakukan jika file gambar yang anda buka adalah file yang mempunyai layer tunggal atau single layer seperti file-file yang berekstensi JPG. Jika anda menggunakan file dengan multi-layer seperti file-file yang berekstensi PSD, maka sebelum anda mengklik masks, anda harus memilih layer yang akan di-crop terlebih dahulu.
B. Cropping dengan Color Range
Anda hanya bisa melakukan cropping dengan color range jika gambar yang akan di-cropping adalah gambar yang mempunyai warna yang sama atau hampir mirip. Jika anda tetap melakukan cropping gambar pada gambar yang latar belakang yang rumit, maka hasilnya akan jauh dari yang diharapkan.
Langkah-langkahnya adalah seperti ini:
1. Klik masks
2. Klik color range
Setelah mengklik Color Range akan muncul window baru, seperti yang di bawah ini.
Pada menu “Select” tersedia beberapa pilihan, yaitu Sample Colors, beberapa warna dasar, highlights, midtones, shadows, dan out of gamut; pilih sesuai kebutuhan anda.
Jika anda memilih Sample Colors, pindahkan kursor tetikus anda ke warna yang akan di-crop. Kalau anda merasa kesulitan dalam memilih warna karena warna yang ingin anda crop “menghilang,” mengklik checkbox “Invert” membalikkan warna croping.
Anda bisa menggeser slider “Fuzziness” untuk mengatur tingkat ketepatan warna yang akan di-crop. Anda juga bisa menggunakan checkbox “Localized Color Clusters” untuk membuat efek transparan/semi transparan yang terlokalisasi pada hasil crop anda.
Jika hasilnya sudah sesuai dengan keinginan anda, klik “OK” untuk menerapkan pilihan anda.
C. Cropping dengan Magic Wand dan Quick Selection Tool.
Kedua tool ini menggunakan seleksi untuk menentukan bagian gambar yang mana yang akan di-crop. Yang perlu diingat adalah bagian yang diseleksi adalah bagian yang akan dihapus.
Pada prinsipnya, Quick Selection Tool dan Magic Wand adalah sama, yaitu sama-sama menggunakan seleksi dengan memilih pixel-pixel yang warna atau tingkat kekontrasannya mirip. Perbedaan di antara keduanya ada pada besarnya pengaruh seleksi pixel dan pada cara memilih pixel yang akan diseleksi
1. Magic Wand
Dengan Magic Wand, anda mengklik warna yang akan di-crop, Photoshop akan menseleksi pixel-pixel yang sesuai dengan warna dan/atau kekontrasan warna yang anda pilih. Tingkat pengaruh dan sifat dari Magic Wand tersebut dapat anda atur pada Tool Option.
Di sebelah kiri ada pilihan untuk membuat seleksi baru, menambah, mengurangi dan membuat potongan seleksi, akan tetapi rangkaian icon ini mungkin tidak akan anda butuhkan karena bisa dilakukan dengan shortcut dari keyboard; tombol “Shift” untuk menambah dan tombol “Alt” untuk mengurangi seleksi.
Di sebelah kanannya adalah pengaturan “Tolerance” yaitu tingkat toleransi dari seleksi yang akan pilih, semakin besar nilainya maka semakin besar pengaruhnya, sehingga seleksinya akan semakin luas.
Selanjutnya adalah checkbox Anti-alias, Contiguous, dan Sample All Layers. Anti-alias digunakan untuk memperhalus pinggiran seleksi. Contiguous digunakan untuk memilih pixel yang bersebelahan. Pilih Sample All Layer untuk mengunakan sampel dari layer lain yang ada di bawah atau di atas layer yang sedang aktif, hanya berguna jika file yang anda gunakan adalah file yang mempunyai lebih dari satu layer dan jika anda ingin menggunakan sampel warna dari layer lain.
2. Quick Selection Tool
Pada Quick Selection Tool, seleksinya mirip dengan brush, Photoshop akan menseleksi secara otomatis warna dan/atau tingkat kekontrasan yang mirip dengan yang anda pilih. Tidak seperti Magic Wand yang batas maksimum pengaruhnya adalah keseluruhan gambar. Pada Quick Selection Tool batas maksimum pengaruhnya tergantung pada jenis dan besarnya kuas yang anda pilih. Untuk memperkecil dan memperbesar kuas anda bisa menggunakan shortcut “ [ “ dan “ ] “
Untuk menambah dan mengurangi seleksi, bisa menggunakan ikon seperti di bawah ini. Atau bisa juga dengan shortcut keyboard “shift” untuk menambah seleksi. Dan “Alt” untuk mengurangi seleksi.
Selanjutnya adalah “Sample All Layers” untuk menggunakan sampel pixel dari semua layer. Sedangkan “Auto-Enhance” adalah untuk memperbaiki secara otomatis seleksi anda.
Teknik Magic Wand dan Quick Selection Tool bisa digabung sesuai dengan selera dan kebutuhan anda. Setelah anda puas dengan hasil seleksi anda, langkah selanjutnya adalah meng-crop seleksi tersebut dengan menggunakan tab “Masks” kemudian dengan mengklik “Add a pixel mask”.
D. Cropping dengan Lasso Tool
Teknik ini termasuk teknik manual yang menghasilkan seleksi yang akurat sesuai dengan kebutuhan. Dan teknik ini sangat tergantung pada tingkat ketelitian dan tingkat keahlian anda dalam menggunakan tetikus. Teknik ini wajib anda lakukan terutama jika gambar yang akan and crop adalah gambar dengan latar belakang yang rumit.
Lasso Tool ada tiga jenis, yaitu Lasso Tool, Polygonal Lasso Tool, Magnetic Lasso Tool. Ketiganya mempunyai dua pengaturan yang sama, yaitu pengaturan “Feather” dan “Anti-alias.” Pengaturan feather digunakan untuk mengatur seberapa jauh seleksi akan dihaluskan. Semakin besar nilai yang diberikan, semakin jauh pula seleksi yang halus. Nilai feather 0 (nol) adalah untuk hasil seleksi yang tajam. Pengaturan anti-alias digunakan untuk memperhalus pinggiran transisi seleksi.
Ketiganya juga mempunyai ikon-ikon untuk merubah seleksi. Dimulai dari kiri, New Selection untuk menambah seleksi baru. Jika sudah ada seleksi maka seleksi sebelumnya akan terhapus dan digantikan seleksi yang baru, bereaksi setelah mengklik gambar. “Add to selection” adalah untuk menambah seleksi, shortcut-nya adalah dengan menekan tombol “Shift” pada keyboard. “Subtract from selection” adalah untuk mengurangi seleksi, shortcut-nya adalah dengan menekan tombol “Alt” pada keyboard. Terakhir adalah “intersect with selection” adalah untuk membuat satu seleksi hasil irisan dari dua seleksi.
Dengan Lasso Tool anda menseleksi gambar yang akan di-crop dengan menggunakan kurva bebas. Seperti halnya menggambar siluet dari gambar yang akan di-crop. Klik di awal kurva, tahan klik tetikus anda sampai anda selesai, lepas klik untuk menutup kurva tersebut. Berbeda dengan Lasso Tool, dengan Polygonal Lasso Tool anda menseleksinya dengan menggambar kurva polygonal. Klik di awal kurva, kemudian klik di sudut pertama, lalu yang kedua, ketiga, sampai dengan sudut terakhir.
Tidak seperti dua lasso tool lain, magnetic lasso tool mempunyai beberapa pengaturan tambahan. “Width” adalah untuk seberapa jauh hasil seleksi bisa “melenceng” dari posisi kursor tetikus anda. “Contrast” adalah untuk mengatur tingkat kekontrasan warna yang dapat dijadikan acuan untuk hasil seleksi. “Frequency” adalah untuk mengatur titik acuan hasil seleksi. Semakin besar nilai frequency semakin banyak titiknya. Ikon selanjutnya hanya dapat digunakan jika anda menggunakan tetikus jenis khusus. Jika ikon ini aktif maka semakin keras anda menekan tetikus semakin lebar pula pena magnetic lasso tool.
Cara penggunan Magnetic Lasso sebenarnya hampir sama dengan dua Lasso Tool lainnya, hanya saja, hasil seleksinya tidak selalu sesuai dengan posisi kursor. Magnetic Lasso Tool menggunakan perbedaan kekontrasan warna pada gambar untuk menentukan hasil seleksi secara otomatis.
Untuk teknik croping ini, menurut pengalaman saya, sebaiknya anda menggunakan Magnetic Lasso Tool terlebih dahulu. Karena bisa dilakukan dengan posisi zoom yang mana seluruh gambar akan terlihat semuanya. Biarkan saja jika Magnetic Lasso Tool salah menterjemahkan posisi seleksi yang anda inginkan. Hal ini mungkin disebabkan karena kurang tepatnya pengaturan-pengaturan pada Tool Option, atau karena anda yang memang belum ahli dalam menguasai tetikus, atau sebab-sebab lainnya.
Perbesar tingkat zoom sampai pada tingkat zoom dengan ketelitian yang anda butuhkan, kemudian gunakan Lasso Tool dan/atau Polygonal Lasso Tool untuk menambah dan/atau mengurangi hasil seleksi tersebut. Gunakan “Shift” untuk menambahkan dan “Alt” untuk mengurangi hasil seleksi.
Klik tab “Masks” dan klik “Add a pixel mask” untuk meng-crop gambar tersebut.
E. Cropping dengan Refine Edge
Refine Edge adalah teknik seleksi masking yang advance. Tujuan dari Refine edge adalah untuk lebih menghaluskan seleksi masking yang sudah ada. Teknik ini biasanya digunakan untuk meng-cropping bagian rambut yang terurai atau bagian yang anda ingin agar hasilnya agak transparan atau transparan. Karena teknik refine edge ini adalah teknik advance, teknik ini akan saya bahas secara tersendiri pada artikel lain.
sumber : http://http://www.metadatastudio.com/dasar-cropping-gambar
0 comments :
Posting Komentar